Uniknya Tanaman Negeriku


      Indonesia terdiri atas banyak pulau. Beragam suku dan budaya bersatu di negara kesatuan ini. Tak hanya suku dan budaya, adat istiadat serta tanaman khas pun berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya di salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan yaitu Tana Toraja.

     Tana Toraja memiliki tanaman khas yang disebut bambu. Bambu merupakan tumbuhan yang tumbuh tinggi menjulang di tanah yang padat maupun batuan. Tumbuhan yang hidup berumpun ini memiliki ranting yang kecil tempat daun-daun berwarna hijau tumbuh. Daunnya yang berkumpul membentuk seperti kipas terlihat menari-nari jika hembusan angin datang menerpah. Bagian dalam bambu terdapat sekat-sekat yang ditandai dengan lingkaran-lingkaran kecil berbentuk seperti gelang. Gelang-gelang itu pun menjadi hiasan tersendiri bagi bambu. Selain itu, bambu juga merupakan lambang ikatan kekeluargaan orang Toraja yang dikenal dengan istilah sang kaponan ao’ dan bersimbol dalam rumah Tongkonan.

     Bambu di Toraja memiliki beberapa jenis. Jenis-jenis bambu yaitu bambu kuning untuk hiasan, bambu tallang untuk memasak piong (makanan khas Toraja), atap Tongkonan dan lumbung padi. Tallang bisa dijadikan lumbung padi karena jenis bambu tersebut mudah dianyam. Jenis bambu lainnya yaitu ao’ untuk tali pengikat, bambu pattung yang ukurannya besar, bambu parrin dan bambu bulo.

     Memotong bambu cukup mudah. Bambu dapat dipotong menggunakan parang. Oleh sebab itu, masyarakat asli Toraja banyak memanfaatkan bambu untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Bambu berfungsi sebagai sumber air, tempat untuk minum atau menadah air pohon enau. Air pohon enau itu dikenal dengan sebutan ballo’. Ibu-ibu rumah tangga juga memanfaatkan anyaman bambu sebagai nyiru dan bakul nasi. Bambu pun dapat digunakan sebagai ember air. Bambu yang masih muda dapat kita olah menjadi makanan. Bambu muda itu dikenal dengan sebutan rebung. 

     Pada zaman dahulu, bambu digunakan sebagai senjata. Senjata itu antara lain bambu runcing dan tirrik lada. Tirrik lada merupakan senjata yang digunakan oleh pahlawan Toraja yaitu Pongtiku dalam peperangan. Tirrik lada diisi lada katokkon (cabe asli Toraja) lalu ditembakkan ke arah mata lawan. Bambu juga dapat dijadikan jembatan, pondok saat acara  rambu tuka’ (pesta syukuran) dan rambu solo’ (acara kedukaan), tempat rokok dan alat musik tradisional yang disebut musik bambu.

     Demikianlah informasi yang dapat saya berikan. Semoga dengan adanya tulisan ini, dapat membantu anda yang sedang mencari tempat untuk travelling agar datang ke Tana Toraja. Mari bersama melestarikan budaya Indonesia.

                               Karya: Mareella Florentine Tongli

                                 

Komentar